Minggu, 26 Maret 2017

TAPAI NGAMBENG



Seiring berjalannya waktu, perubahan dan perkembangan semakin meningkat.
Tentu nya akan semakin banyak pula yang terlupakan.
Salah satu nya adalah BONDOWOSO,  kota tape yang hampir terlupakan.
Tape manis adalah makanan khas daerah Bondowoso, yang umum nya di kemas dalam besek (anyaman yang terbuat dari bambu berbentuk kotak).
Selain tape manis, masih banyak lagi makanan khas daerah Bodowoso, misalnya:
TAPAI NGAMBENG.


Tapai Ngambeng adalah sejenis minuman tradisional berbahan dasar tapai yang di campur denngan air gula dan air kapur. Kedua bahan dasar tersebut adalah strategi untuk membuat tapai tidak mudah hancur .
Tapai ngambeng merupakan salah satu minuman yang melegenda, dan kini mulai tersingkir keberadaannya setelah adanya minuman-minuman moderen.
Bahkan di daerah Bondowoso sendiri pun sudah sangat jarang di temukan.
Biasanya penjual Tapai ngambeng menggunakan gendongan, layak nya penjual jamu keliling dan kebanyakan penjualnya adalah warga yang sudah lanjut usia. Tapai ngambeng sekarang ini paling banyak dapat di temui di tempat-tempat resepsi dan tempat-tempat tertentu saja.

EA DOGER



Masa anak-anak dan remaja adalah masa yang paling indah untuk kita kenang, banyak cerita dan peristiwa yang pernah di alami.
Di masa sebelumnya tiap daerah di Indonesia mempunyai jenis kuliner khas tersendiri dan tentunya mempunyai cita rasa yang berbeda-beda.
Seperti halnya Ee Doger yang berasal dari kota CIREBON.


 Es Doger juga bisa di temui di berbagai kota-kota di Indonesia.
Mungkin sebagian orang hanya tau bahwa minuman segar ini berisi tape, susu, santan, ketan hitam, dan pacar cina yang berawal dari Es Serut, dan kini semakin di kenal dengan sebutan Es Doger.
Sebelumnya minuman segar ini di jual pikulan, yang di kenal dengan sebutan Es Serut. Tetapi dengan seiring berjalanya waktu, si penjual mulai memakai gerobak yang di dorong. Lalu kemudian si penjual mencetuskan nama es ini dengan ES DOGER alias Es Dorong Gerobak.
Dengan berubahnya nama Es Serut menjadi Es Doger, berubah pula rupa atau tampilan Es doger.
Es doger ini sebelumnya berisi, santan, susu, dan ketan hitam. Dan kini Es Doger banyak di tambahkan dengan buah-buahan. Seperti alpukat, kelapa atau nangka.
Katanya Es Doger ini di cetuskan pertama kali oleh orang sunda, tepatnya orang GARUT yang merantau di JAKARTA.

Walaupun Es Doger ini katanya dari idenya orang sunda, tapi Es Doger ini termasuk aneka minuman yang populer di Betawi, Jakarta. Minuman ini juga sering di sajikan dalam acara-acara besar, seperi syukuran, sunatan, bahkan sampai pernikahan.
Berikut ini adalah resep dan bahan-bahan yang di perlukan untuk membuat ES DOGER :

1 Liter santan agak cair
250 gram gula pasir dan pewarna secukupnya
2 butir kelapa muda serut halus dan santan

Pelengkap:
Tape singkong
Merah delima, rebus dan tiriskan
Tape ketan hitam
Susu kental manis

Selasa, 21 Maret 2017

SAYUR BABANCI



INDONESIA adalah salah satu negara yang memiliki kekayaan kuliner yang sangat luar biasa. Beberapa kuliner Indonesia berhasil menyabet prestasi di tingkat dunia, seperti rendang, dan cendol. Akan tetapi sungguh sangat di sayangkan,banyak kuliner legendaris di Indonesia yang justru keadaannya riskan di negri sendiri.
Seiring berjalan nya waktu beberapa kuliner Indonesia hampir punah dan bahkan sudah punah,tak ada lagi yang membuat dan menjual makana tersebut.
Sebut saja beberapa kuliner daerah yang sudah langka seperti, SAYUR BABANCI kuliner khas BETAWI, NASI MAMONG dan TAPAI NGAMBENG dari BONOWOSO, PECEL SEMANGGI dari SURABAYA, atau GULO PUAN dari SUMATRA SELATAN.
Menyandang setatus Ibu Kota yang kaya akan berbagai kesenian daerah dan makan khas yang dulunya sangat di gemari berbagai kalangan, perlahan kini mulai di tinggalkan.
Misalnya: Kesenian beladiri, Gambus, Orkes Melayu, Lenong, Gambang Kromong, dan  Keroncong Tugu. Begitu pun dengan masakan atau kuliner yang dulu sangat melekat di masyarakat betawi, seperti: Sayur Babanci, Kerak Telor, Kerebek Bebek, Bandeng Cabut Duri, Olak sukun, Ketupat Babat, Nasi Kebuli, Pecak Gurame, dan Asinan Betawi.
Diantara sekian banyak makana khas Betawi, mungkin sebagian warga Jakarta belum ada yang tau dengan Sayur Babanci.

 Karna makana yang satu ini, dari  istilahnya saja sayur yang memang terkesan aneh dan sulit di jumpai di pasar-pasar tradisional.
Kuliner khas Betawi yang satu ini mungkin bisa di bilang hampir punah. Sebab, bahan-bahan untuk membuat sayur ini sudah sulit di temukan di Jakarta, seperti Temu Mangga, Kedaung, Bangle, Adas, dan Lempuyang. Sementara untuk Kelapa Muda, Daging Kepala Sapi, dan Santan Kelapa masih bisa di temukan dengan mudah.
Sayur Babanci merupakan salah satu makan khasa Betawi yang biasanya di sajikan di hari-hari besar keagamaan, seperti Hari Raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha.
Sayur yang berisikan daging sapi, daging kelapa muda, dan petai dengan kuah yang asam pedas bersantan ini suka di jadikan sebagai menu buka puasa.
Sayur Babanci tampak terlihat mirip gulai, tapi wujudnya sayur.
Sebab, meski bersantan kental, namun tetap ada cita rasa berkuah segar seperti sayur.
Dengan ketidak jelasan kategori sayur atau gulai, maka sayur ini di istilahkan dengan sayur banci, dan pada akhirnya warga Betawi menybutnya dengan sebutan Babanci.
Nama Babanci di ambil dari kata “kebanci bancian” , karna memang  tidak jelas rasa dan fisiknya.
Untuk membuat sayur ini mebutuhkan keahlian khusus. Sehingga penyajiannya betul-betul sempurna.
Selain harus memberikan ramuan bumbu yang pas, juga membutuhkan kesabaran dalam pembutannya. Mulai dari meracik bumbu, memotong-motong daging kepala sapi, mengerok isi kelapa, hingga merebus daging kepala sapi.
Merebus daging kepala sapi mebutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar empat atau lima jam. Agar daging tersebut lebih empuk. Dan untuk mencampurkan isi kelapa muda harus pas, jangan sampai rasa kenyal kelapa nya hilang.
Saat di sajikan, makanan ini sebagai sayur yang di temani sejumlah lauk pauk pada umumnya seperti: tempe, tahu atau pun kerupuk.