Berjalnnya waktu dan
semakin pesatnya teknologi di era globalisasi moderen sekrang ini. Telah banyak
mengikis dan menghapus sesuatu yang
sangat melekat sebelumnya.
Bukan hanya teknologi
baru yang menggantikan teknologi sebelumnya, akan tetapi termasuk juga kepada
semua hal.
Seperti kita ketahui
dewasa ini anak-anak di sekitar pun telah berganti kesenangan, banyak di usia
belia hingga balita pun sudah mengenal game, hand pone, gadget, bahkan
internet.
Hal ini tentu saja sangat
jauh berbeda dengan kebiasaan anak-anak pada masa sebelumnya.
Misalnya: anak-anak
pada masa sebelumnya tidak memerlukan biaya cukup mahal untuk mendapatkan
kesenangan dalam bermain.
Seperti budaya
bermain layangan anak-anak jaman dulu, kini telah tergantikan oleh mainan
duplikat pesawat terbang yang hampir menyerupai pesawat aslinya. Tentu saja harganya
sangat mahal.
Misalnya GULALI : Mungkin saat ini bisa di bilang jarang
menemukannya.
Di masa sebelumnya jajanan
ini sangat di gemari anak-anak, remaja, bahkan orang tua.
GULALI
adalah
sejenis panganan yang di buat dari pintalan gula yang di panaskan terlebih
dahulu, dan di beri pewarna makanan, dengan menggunakan mesin.
Mesin gulali lama maupun mesin gulali moderen bekerjanya
dengan cara sama. Bagian mesin itu tediri dari sebuah wadah yang kecil, dan
masukan gula yang sudah di beri pewarna makanan.
Pemanas dekat tepian
wadah itu akan mencairkan gulanya. Yang kemudian di putar melalui lubang-lubang
kecil, dan hasilnya di dapatkan oleh udara. Kemudian benang-benang itu di kumpulkan pada sebuah logam yang
besar.
Operator
mesin memutar-mutar sepotong kayu kecil atau sebuah kerucut karton untuk
mengumpulkannya yang ada di sekeliling tepian wadah besar penangkapan gulali.
Pangana
ini pertama kali di perkenalkan pada tahun 1904 oleh WILLIAM MORRISON dan JHON C. WHARTON, di st.LOUIS WORLD’S
FAIR dengan nama “FAIRY FLOSS”(benang peri).
Di
Indonesia sendiri, terutama di kabupaten Malang,
yang mayoritas masyarakatnya bertani tebu dan di olah menjadi gula pasir atau
gula putih.
Di
kota Malang,
gulali sudah ada sebelum tahun 1940.
Dan ada juga yang menyebutnya GORALI.
gulali atau gorali yang terbuat
dari gula pasir yang di lelehkan dalam wajan besar dan kemudian di jual
menggunakan wajan kecil, di bawa keliling dengan pikulan dan ada juga yang
menggunakan sepeda.
Jajanan
ini tetu saja sudah mengalami tranformasi mengikuti zaman.
Dulunya
gulali dengan tampilan yang sangat
sederhana. Warnanya tak mencolok, cokelat
bening karena terbuat dari gula cair seperti karamel dan ada juga yang di
taburi kacang tanah.
Seiring
berjalannya waktu para pedagang gulali terampil untuk mengolah beragam bentuk-bentuk gulali menjadi lebih menarik perhatian
anak-anak.
Seperti
empeng bayi, bunga, sampai ada salah satu bentuk yang unik, yaitu bentuk
burung. Jika ditiup di bagian ekornya, maka akan menghasilkan bunyi layaknya
pluit.
Harga gulali bervareatif, tergantung dari
ukuran kerumitan dalam membuat bentuk gulali.
Selain
itu, gulali yang di jual tak sekedar
berwana coklat, ada juga yang berwarna merah dan hijau.
gulali
menjadi lebih mirip seperti lolipop dengan warna lebih cerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar